Wahai ahli Ramadhan...Ramadhan akan menutupkan tirainya bila-bila masa sahaja dari sekarang. Kita sudah berada dipenghujungnya. Selama dalam Ramadhan yang penuh keberkatan, kita telah berpuasa dan menahan diri dari kemaksiatan dan kemungkaran. Kita telah menghiaskan diri dengan akhlak yang mulia. Kita telah mengunjungi surau dan solat berjemaah. Kita solat taraweh mengharapkan ganjaran daripada Allah SWT.
Pendeknya, kita telah menjadi tukang tenun yang memintal benang-benag keimanan sehingga terciptalah selendang keimanan yang indah dan cantik.
Kini, Ramadhan akan berakhir...dan kita akan melangkah ke bulan baru, meninggalkan Ramadhan. Apakah akan kita buraikan pintalan benang keimanan yang telah kita pintal itu.
Di sinilah seharusnya kita terhenti sejenak dan merenung firman Allah SWT dalam surah An-Nahlu, ayat 92:
Pendeknya, kita telah menjadi tukang tenun yang memintal benang-benag keimanan sehingga terciptalah selendang keimanan yang indah dan cantik.
Kini, Ramadhan akan berakhir...dan kita akan melangkah ke bulan baru, meninggalkan Ramadhan. Apakah akan kita buraikan pintalan benang keimanan yang telah kita pintal itu.
Di sinilah seharusnya kita terhenti sejenak dan merenung firman Allah SWT dalam surah An-Nahlu, ayat 92:
وَلاَ تَكُونُواْ كَالَّتِي نَقَضَتْ غَزْلَهَا مِن بَعْدِ قُوَّةٍ أَنكَاثًا
"Dan janganlah kamu seperti seorang perempuan yang menguraikan benangnya yang sudah dipintal dengan kuat, menjadi cerai berai kembali..."
Justeru, setelah kita melangkah keluar meninggalkan Ramadhan kita patut lahir sebagai hamba yang rabbani dan jangan mengulangkan sifat Ramdhani.
No comments:
Post a Comment